Ilustrasi laka |
Kecelakaan lalu lintas adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, ribuan nyawa melayang di jalan raya akibat kelalaian, kurangnya disiplin, atau ketidakhati-hatian pengemudi. Masalah ini bukan hanya tentang statistik, melainkan tentang kehilangan yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh human error, seperti mengemudi terlalu cepat, melanggar rambu lalu lintas, atau mengemudi dalam kondisi tidak fit. Penggunaan ponsel saat berkendara juga menjadi ancaman besar karena mengurangi konsentrasi pengemudi. Di sisi lain, faktor eksternal seperti jalan yang rusak, cuaca buruk, dan kurangnya infrastruktur keselamatan juga turut berkontribusi.
Apakah daya musibah di jalan raya tidak bisa di pungkiri. Namun, sebagai manusia yang beradab tentunya punya berusaha untuk kehati-hatian. Mungkin, banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas. Penulis ingin menyampaikan beberapa poin usulan. Terpaksa menulis sebuah keluh kesah di daerah jalan trans Kalimantan.
Dilansir dari jurnal untan di Jalan Trans Kalimantan, khususnya di wilayah Sungai Ambawang, dikenal sebagai salah satu lokasi dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Data dari Polresta Pontianak menunjukkan bahwa antara tahun 2013 hingga 2015, terjadi total 288 korban kecelakaan di jalan ini.
Sedangkan, sumber data dari Polres Kubu Raya pada Juli 2023 mencatat 12 kasus kecelakaan dengan satu korban meninggal, tiga luka berat, dan 12 luka ringan. Sungguh mengerikan bukan? Lalu apa yang harus di lakukan? Penulis ingin merekomendasikan beberpa suara semu dari orang pinggiran.
Kehati-hatian sebagai Solusi Utama
Kehati-hatian adalah langkah paling sederhana namun paling efektif untuk mengurangi risiko kecelakaan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Mematuhi Aturan Lalu Lintas: Mengikuti rambu dan peraturan bukan sekadar kewajiban, melainkan upaya melindungi nyawa.
2. Menghindari Gangguan: Fokus penuh pada jalan dan menghindari penggunaan ponsel dapat mencegah potensi kecelakaan.
3. Mengemudi dengan Bijak: Mengatur kecepatan sesuai kondisi jalan dan lingkungan sekitar adalah wujud kepedulian terhadap keselamatan bersama.
4. Memastikan Kondisi Kendaraan: Pemeriksaan rutin kendaraan, seperti rem, ban, dan lampu, sangat penting untuk mengurangi risiko teknis.
Pentingnya Kesadaran Kolektif
Keselamatan di jalan tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara kendaraan bermotor, harus saling menghormati dan memprioritaskan keselamatan. Pemerintah juga memiliki peran besar dalam menyediakan infrastruktur jalan yang aman serta meningkatkan edukasi keselamatan berkendara melalui kampanye dan penegakan hukum bahkan adanya posko polisi agar pengendara tidak semena-mena melaju kecepatan kendaraan.
Kecelakaan lalu lintas dapat dicegah jika semua pihak berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab di jalan. Kehati-hatian dalam berkendara adalah bentuk empati terhadap sesama pengguna jalan, sekaligus upaya melindungi diri sendiri dan orang lain. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah prioritas yang tidak boleh dikompromikan.
Suhedi Jurnalis Asal Sungai Ambawang